Silsilah Hadits Shahih

Penulis: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Harga: Rp 240.000,-
Pemesanan: 0817 250 686

Tak ada yang meragukan keahlian Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah dalam penelitian hadits, salah satu karya besar beliau dalam bidang ilmu hadits adalah Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah yang kemudian dikenal dengan Ash-Shahiihah.
Ash-Shahiihah adalah hadits-hadits yang beliau kumpulkan dari berbagai kitab hadits yang haditsnya berderajat Hasan dan Shahih.
Dalam penyusunannya beliau membuat bab-bab yang terdiri dari satu atau lebih hadits kemudian beliau terangkan Takhrij-nya dan beliau keluarkan dari hadits tersebut hukum-hukumnya. Kitab tersebut akhirnya menjadi salah satu rujukan dalam menentukan derajat suatu hadits.
Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman (salah satu murid beliau) mengumpulkan seluruh matan hadits dari kitab tersebut dan meletakkan hadits-hadits sesuai dengan pembagian bab yang telah disusun Syaikh al-Albani rahimahullah dalam daftar isi kitabnya (Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah).
Tujuannya agar orang-orang yang tidak memiliki spesialisasi keilmuan dalam ilmu hadits dapat membaca dan menelaah kitab ini dengan mudah. Sekaligus kitab ini menjadi bekal bagi para peneliti, para khathib, da’i dan para pemberi nasihat. Karena dengan memisahkan takhrij sanad hadits yang panjang dari matannya pada kitab as-Shahiihah ini, mereka dapat mencari hadits yang mereka inginkan dengan cepat dan mudah.

Berikut ini susunan bab yang berisikan hadits-hadits yang telah diurutkan tersebut:
1. Akhlak, Perbuatan Baik, dan Hubungan Antar Sesama Makhluk.
2. Adab dan Meminta Izin.
3. Adzan dan Shalat.
4. Kurban, Binatang Sembelihan, Makanan, Minuman, Aqiqah, dan Bersikap Lembut Terhadap Binatang.
5. Iman, Tauhid, Agama, dan Qadar.
6. Sumpah, Nadzar, dan Kafarat.
7. Jual beli, Usaha, dan Zuhud.
8. Taubat, Nasihat, dan Pelembut Hati.
9. Surga dan Neraka.
10. Haji dan ‘Umrah.
11. Hudud, Mu’amalah dan Hukum-Hukum.
12. Khilafah, Bai’at, Keta’atan, dan Pemerintahan.
13. Zakat, Kedermawanan, Sedekah dan Hibah.
14. Pernikahan, Bersikap Adil Terhadap Para Istri, Mengasuh Anak dan Bersikap Adil di Antara Mereka Serta Memberi Mereka Nama-Nama yang Bagus.
15. Safar, Jihad, Peperangan dan Berlaku Lembut Kepada Binatang.
16. Sirah Nabawi dan Perjalanan Hidup Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.
17. Puasa dan Shalat Malam.
18. Pengobatan dan Menjenguk Orang Sakit.
19. Thaharah dan Wudhu’.
20. Ilmu, Sunnah, dan Hadits Nabi.
21. Fitnah, Tanda-Tanda Datangnya Kiamat dan Kebangkitan.
22. Keutamaan-Keutamaan al-Qur’an, Doa, Dzikir, dan Rukyah.
23. Pakaian, Perhiasan, [Permainan], dan Gambar.
24. Permulaan Alam Semesta, Para Nabi, dan Keajaiban-Keajaiban Makhluk Allah.
25. Penyakit, Jenazah, dan Kubur.
26. Keutamaan Seorang Tokoh dan Kekurangannya.
27. Nasihat dan Pelembut Hati.
28. Masalah-Masalah Lainnya.

Adapun metode yang digunakan Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman dalam memisahkan matan-matan hadits pada kitab ash-Shahiih dari sanadnya adalah sebagai berikut:
1. Mencantumkan nama sahabat yang meriwayatkan hadits beserta latar belakang hadits tersebut jika ada.
2. Mencantumkan matan-matan hadits berdasarkan urutan angka.
Kemudian pada akhir matan tersebut, menyebutkan nomor haditsnya dari kitab Silsilah ash-Shahiihah di dalam tanda kurung.
Dalam hal ini, tidak disebutkan satupun jalur-jalur periwayatannya maupun rujukannya dari kitab-kitab hadits.
3. Ditemukan beberapa hadits yang dicantumkan berulang-ulang dalam banyak tempat, maka beliau mencantumkan hadits-hadits yang berkaitan dengannya yang tercantum dalam lima jilid pertama kitab as-Silsilah ash-Shahihah, dan meletakkan hadits-hadits yang berkaitan dengan bab ini yang ditemukan pada jilid keenam dan jilid ketujuh di bawah nomor hadits di depan.
4. Hadits-hadits yang diulangi penyebutannya oleh Syaikh al-Albani rahimahullah pada lebih dari satu bab, maka dicantumkan saja seperti apa adanya.

Judul: Tafsir Al Qurthubi
Judul Asli: Al Jami’ Lil Ahkam Al Qur’an
Penulis: Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al Qurthubi Al Andalusi (Imam Al Qurthubi)
Penerbit: Pustaka Azzam (Hardcover)
Harga 1 set: Rp. 3.442.000,-
PEMESANAN: 0817 250 686

Kitab tafsir paling lengkap dalam membahas fikih, Kitab tafsir ini mencakup berbagai madzhab fiqih walaupun perhatiannya terhadap aspek qiraat, irab, masalah-masalah yang berkaitan dengan ilmu Nahwu dan Balaghah, yang berkaitan dengan nasikh Mansukh juga sangat diperhatikan.Secara umum, dapat dikatakan bahwa Al Qurthubi semoga Allah merahmatinya, telah bersikap objektif dalam menyampaikan pembahasan-pembahasan yang ada dalam kitab tafsirnya, bersih dalam menyampaikan kritikan-kritikannya, menjauhi hal-hal yang tidak etis ketika sedang berdiskusi atau berdebat, menaruh perhatian besar terhadap ilmu tafsir dari berbagai aspeknya, serta mendalami setiap ilmu yang dipaparkan dan dibicarakan di dalam kitabnya itu.
Kitab tafsir yang memiliki sifat dan kedudukan seperti itu, sangatlah pantas untuk menjadi pusat perhatian para pakar dimana mereka semestinya berusaha untuk menjelaskan dan menerangkan sebagian pengertian yang belum jelas atau belum bisa difahami.
Tafsir Al Qurthubi dianggap sebagai sebuah ensiklopedi besar yang memuat banyak ilmu, diantara keistimewaannya adalah : Memuat hukum-hukum yang terdapat dalam Al Quran dengan pembahasan yang luas, kemudian Hadits-hadits yang ada didalamnya, ditakhrij, dan pada umumnya disandarkan langsung kepada orang yang meriwayatkannya

Tafsir Ibnu Katsir [edisi LUX, 6 Jilid lengkap]
Penulis: Imam Ibnu Katsir – rahimahullah-
Dr. Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh
Fisik: Buku ukuran Besar 21×29.5cm (jilid 1-6), Hardcover Lux
Penerbit: Pustaka Imam Syafii
Harga: Rp. 1.500.000/set
PEMESANAN: 0817 250 686

Tersedia pula:
Tafsir Ibnu Katsir [Edisi Ekonomis, 10 jilid lengkap]
Penulis: Imam Ibnu Katsir – rahimahullah-
Dr. Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh
Fisik: Buku ukuran sedang 24cm, Hardcover
Penerbit: Pustaka Imam Syafii
Harga: Rp. 1.000.000,-
PEMESANAN: 0817 250 686

Tidak diragukan lagi bahwa Tafsir Ibnu Katsir adalah salah satu kitab tafsir yang kandungan isinya tidak dibaurkan dengan ilmu lain. Dengan demikian, tafsir ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang tinggi dan mulia,
Yaitu menyampaikan maksud firman Allah Ta’ala melalui manhaj yang lurus dan valid serta jalan pemahaman ulama Salafush Shalih yaitu penafsiran al-Qur-an dengan al-Qur-an, penafsiran al-Qur-an dengan hadits, dengan merujuk kepada pendapat para ulama Salafush Shalih dari kalangan para Sahabat dan Tabi’in dengan konsep dan kaidah bahasa Arab.
Lalu DR. ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh meringkas kitab ini dan memberi nama “Lubaabut Tafsiir”. Dalam melakukan peringkasan kitab ini, beliau meiihat cara terbaik adalah dengan membiarkan apa adanya kalimat-kalimat yang ditulis oleh Ibnu Katsir sendiri, dan menghilangkan beberapa hal yang dianggap tidak perlu, seperti cerita. hadits-hadits dha’if, dan lain sebagainya.
Setelah dilakukan peringkasan, beliau melakukan beberapa penambahan:

  1. Penafsiran tiga ayal dari surat al-Maidah. Nomor ayat-ayat tersebut adalah 97,98,99, dan akhir dari ayat 96.
  2. Mentakhrij lebih dari 300 hadits yang dikemukakan penulis tafsir ini (Ibnu Katsir) tanpa ada komentar darinya.
  3. Menisbatkan qira’at dan riwayatnya kepada para tokohnya secara rinci dan teliti, yang oleh penulis buku ini disampaikan secara ijmal (ringkas).
  4. Menafsirkan lafadz-lafadz yang ditulis dalam kitab ini yang sulit difahami maksudnya oleh para penuntut ilmu.
  5. Melakukan ralat terhadap sedikit kesalahan dalam kitab berkenaan dengan qira’at atau pun yang lain.

 

Tafsir Al Quran: Al Aisar [7 jilid lengkap]
Judul asli: Aisarut tafasir
Penulis: Syaikh Abu Bakar jabir Al Jazairi -hafidhahulloh-
Fisik: buku ukuran sedang 24.5×16 cm, hardcover
Penerbit: Pusaka Darus Sunnah
PEMESANAN: 0817 250 686

Tafsir Al Quran ditulis untuk menjelaskan makna dan maksud ayat didalamnya sehingga kaum muslimin dapat mengambil pelajarannya darinya.Inilah adalah satu satu kitab tafsir didalam dunia Islam dari sekian banyak buku-buku tafsir yang ada
Ditulis seorang ulama dari Madinah, Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi- hafidhahullah-, yang berupaya menafsirkan Al Quran sesuai pemahaman Salafush Shalih, suatu kitab tafsir yang diharapkan memudahkan kaum muslimin dalam memahami ayat-ayat yang terkandung dalam Al Qur’an.Disusun dengan metode khusus:
1.    Menjelaskan arti kata per kata dari ayat secara literal
2.    Menafsirkan ayat secara global dengan menghubungkan ayat satu dengan ayat lainnya, dan dengan hadits Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam , perkataan para Shohabat -rodliallohu anhu- dan kata-kata hikmah.
3.    Diakhiri untuk setiap ayat -ayat penafsiran dengan pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari ayat tersebut.
Diantara Keistimewaan Kitab Tafsir ini :
1.    Berukuran sedang, Tidak terlalu ringkas yang dapat mengurangi pemahaman dan tidak terlalu panjang sampai berkesan membosankan.
2.    Mengikuti manhaj Salaf dalam masalah Akidah, Asma’ dan  Shifat
3.    Konsisten untuk tidak keluar dari empat madzab dalam masalah-masalah fiqih
4.    Bersih dari tafsir Israilliyat, baik yang shahih mapun yang lemah, kecuali yang menjadi tuntunan pemahaman ayat, dan memang diperbolehkan untuk meriwayatkannya.
5.    mengesampingkan perbedaan-perbedaan pendapat dalam penafsiran
6.    Mengikuti pendapat yang dikuatkan oleh Al Imam Al Mufasir Ibnu Jarir Ath Thabari -rahimahullah- dalam kitab tafsirnya, jika terdapat perbedaan penafsiran oleh para ulama tafsir.
7.    Menjauhkan tafsir ini dari masalah-masalah tata bahasa, balaghah, dan bentuk-bentuk argumen bahasa.
8.    Tidak menyinggung qiroat kecuali hanya pada ayat-ayat tertentu dan memang perlu
9.    Mencukupkan pada hadits shahih dan hasan saja.
10.    Tafsir ini tidak memaparkan banyaknya perbedaan penafsiran, naun berkomitmen dengan makna yang rajih/kuat, yang banyak dipakai oleh para mufassirin dari kalangan Salafush Shalih, dengan tujuan untuk menyatukan muslimin dalam satu pemikiran Islam yang terpadu, benar dan lurus.
11.    Memudahkan muslimin untuk memepalajari dan mengamalkan Al Qur’an dan menjauhkan dari pengamalan yang sekedar wacana dan perdebatan.

Jilid 1, harga: Rp  85.000
Jilid 2, harga: Rp 150.000
Jilid 3, harga: Rp 155.000
Jilid 4, harga: Rp 155.000
Jilid 5, harga: Rp 165.000
Jilid 6, harga: Rp 182.000
Jilid 7, harga: Rp 185.000

Total 7 Jilid: Rp 1.077.000,-

Syarah Shahih Al Bukhari [Jilid 1 & 2]
Judul asli: Syarah Shahih Al Bukhari
Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin -rahimahulloh-
Fisik:
buku ukuran sedang 24.5x16cm, hardcover, 1002 hal.
Penerbit: Darus Sunnah
Harga: Rp 180.000/jilid
Pemesanan: 0817 250 686

Tidak diragukan lagi bahwa kitab Shahih Al Bukhari merupakan kitab hadits paling otentik di muka bumi ini. Penulisnya, Imam al-Bukhari -rahimahulloh- , hanya mencantumkan hadits-hadits shahih di dalamnya dengan syarat-syarat periwayatan (transmisi) yang begitu ketat. Bahkan, untuk memantapkan pilihannya beliau tidak segan-segan untuk shalat Istikharah dua rakaat setiap akan mencantumkan haditsnya di kitabnya itu sebagai bukti keseriusan dan pertanggungjawaban beliau di hadapan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala . Maka sangatlah wajar apabila kitab ini dinobatkan sebagai kitab yang kandungannya paling otentik setelah kitab suci al-Quran. Dan, pantaslah kiranya setiap usaha untuk melemahkan kitab ini selalu terbantahkan.
Ribuan hadits terkandung di dalamnya. Beberapa di antaranya sangat sulit bagi orang awam untuk memahami maknanya, lebih-lebih menyelaminya. Padahal, dari awal sampai akhir, kitab ini menyuguhkan banyak sekali pelajaran dan faedah yang sangat berguna bagi kehidupan seorang Muslim dan umat manusia secara keseluruhan. Tidak hanya dalam masalah’aqidah dan ibadah, spektrumnya merambah juga ke masalah etika, sosial, politik, budaya, dan lain sebagainya.Tentunya dalam koridor Sunnah Nabawiyyah.
Melihat pentingnya umat Islam mengetahui dasar-dasar hukum Islam, yakni memahami hadits-hadits Rasulullah -Sholallahu Alaihi Wassalam- yang terkandung dalam kitab Shahih Al bukhari sebagai landasan dalam setiap amal ibadahnya, inilah terjemah kitab Syarah Shahih Al-Bukhari yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin -rahimahulloh- . Kitab ini merupakan Syarah Shahih Al-Bukhari yang ditulis oleh ulama hadits di era sekarang. Sistematika kitab ini lebih ringkas dari Syarah kitab Shahih Al-Bukhari yang maruf di kalangan umat yakni kitab fathulbari karya imam ibnu hajar -rahimahulloh- .
Syaikh Al utsaimin -rahimahulloh-  mencoba menyajikan syarah hadits -dalam kitab ini-dengan lebih ringkas tanpa mengurangi substansi kandungan hadits, makna, dan faidah yang terkandung di dalamnya, namun memudah-kan pembaca dalam memahami makna hadits. Sistematika dalam mensyarah hadits dimulai dengan menguraikan makna perkata hadits yang dipandang penulis butuh adanya penjelasan, kemudian diikuti dengan syarah hadits secara umum, dan ditutup dengan menyimpul-kan intisari faidah dari hadits, baik yang menyangkut masalah hukum, fikih, dan faidah lainnya.
Di dalam kitab ini, Syiakh Al Utsaimin -rahimahulloh- telah memperlihatkan ungkapan-ungkapannya yang dalam, berbagai komentar yang bermanfaat berikut pilihan kata yang mudah difahami, gaya bahasa yang lugas, dan penjelasan setiap hadits yang tidak terlalu ringkas sehinggal ada yang tertinggal mapun terlalu panjang sehingga membosankan
Ada keistimewaan lain yang dimiliki oleh tulisan beliau -rahimahulloh- ini, yaitu kandungannya yang mencakup berbagai persoalan terkini yang beliau sisipkan di sela-sela penjelasan beliau Rahimahutlah atas berbagai permasalahan kontemporer kepada para muridnya, ditambah lagi dengan hipotesa beliau terhadap berbagai persoalan sekaligus menyampaikan jawabannya.
Demikianlah, kitab ini juga menguraikan beragam permasalahan kontemporer yang beliau cantumkan ketika menguraikan beberapa hadits Nabi -Sholallahu Alaihi Wassalam-  yang ada di dalam kitab Syarah Shahih Al Bukhari yang berharga ini.
Syaikh Al-Utsaimin Rahimahullah juga menukilkan beberapa komentar yang penuh faedah dari sejumlah pensyarah Shahih Al-Bukhari sebelumnya yang paling terkemuka, di samping syarah beliau sendiri. Di antara mereka ialah:
1.    Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani Rahimahullah.
2.    Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali Rahimahullah
3.    Al-Imam Badruddin Al-Aini Rahimahullah.
4.    Al-Imam Syihabuddin AI-Qasthallani -rahimahulloh-
Beliau memberikan penjelasan sejumlah kata-kata asing yang disebutkan dalam sebuah hadits. Dan sebagaimana kebiasaannya, beliau memberikan defenisi terhadap sejumlah istilah-istilah yang berkaitan dengan masalah fikih, seperti tayammum, al-ghusl (mandi), al-ihshaar dan sebagainya.
Tidak semua hadits yang terdapat dalam Shahih Al-Bukhari beliau syarah, hanya sebagian besar saja, sehingga beliau memberikan faedah yang amat banyak sebagaimana yang menjadi kebiasaannya.

Al-Habib Muhammad Rosullulloh Sholallahu Alaihi Wassalam
Judul asli: Hadza Habiib  -Sholallahu Alaihi Wassalam- ya Muhib
Penulis: Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi
Fisik: buku ukuran sedang, hardcover, 876 hal.
Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir
Harga: Rp 140.000,-
Pemesanan: 0817 250 686

Inilah buku yang berupaya menjelaskan siroh perjalanan hidup Rosullulloh Sholallahu Alaihi Wassalam, Buku ini merupakan salah satu karya terbaik seputar Sirah Nabawiyab. Penulisnya adalah seorang ulama kenamaan, yang biasa memberi ceramah dan wejangan di Masjid Nabawi Madinah. materi-materinya disusun secara sistimatis, bahasanya mudah dipahami dan pada akhir setiap pembahasan disebutkan kesimpulan dan pelajaran yang dapat diambil darinya. Judul asli buku ini adalah, “Hadza al-Habib Muhammad -Sholallahu Alaihi Wassalam- Ya Muhibb”, yang berarti, ‘Inilah Muhammad -Sholallahu Alaihi Wassalam- , sang kekasih tercinta, wahat orang yang mencintai(nya)’.
Seakan-akan penuli ingin memberi pesan kepada kita, bahwa inilah potret kehidupan Nabi -Sholallahu Alaihi Wassalam-  wahai orang yang mengklaim mencintanya.
Sudahkah anda mengikuti jalan orang yang anda klaim sangat anda cintai itu?
Ataukah anda malah menyelisihi jalannya?
Sehingga klaim anda hanya sekedar isapan jempol belaka?
Buku ini, sebagaimana yang disebutkan oleh penulisnya, sangat tepat untuk anda baca bersama anggota keluarga anda secara rutin, dan dapat anda jadikan sebagai media untuk mendidik keluarga,terutama anak-anak. Hal ini agar kecintaan kepada Nabi -Sholallahu Alaihi Wassalam- , dapat ditanamkan dalam jiwa mereka sedini mungkin, sehingga timbul rasa cinta, hormat, bangga dan kagum terhadap Nabi dalam diri mereka, yang berujung pada keinginan untuk selalu menjadikannya sebagai teladan dan panutan dalam hidupnya.
Sungguh sangat penting bagi kita di masa sekarang ini, untuk menanamkan nilal-nilai Sirah Nabawiyah pada diri anak-anak kita, sebelum media-media yang ada, dan kemajuan tekhnologi yang berkembang pesat saat mengambil alih fungsi tersebut, dengan menanamkan kisah-kisah dan nilai-nilai yang bersumber dari orang-orang kafir, atau orang-orang fasik, sehingga mereka menjadi jauh dan tuntunan agama mereka.

Bingkisan Untuk Kedua Mempelai
Judul asli: Risalah Ila kulli “Arusain, wa fatawa halula Az Zawaj wa Mu’asyaratain Nisaa’
Penulis: Abu Abdirrahman Sayyid bin Abdirrahman Ash Shubaihi
Taqdim: Syaikh Muhammad bin jamil Zainu
Fisik: buku ukuran sedang 15.5×23.5 cm, Softcover lux, 602 Hal
Penerbit: Maktabah Al Ghuroba’
Harga: Rp 67.500,-

Alloh Azza wa Jalla Berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia  menciptakan untuk kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadamya, dan Dia menjadikan perasaan cinta dan kasih sayang diantara kalian. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. [Ar-Ruum: 21].
“Dan Allah yang telah  menjadikan bagi kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri dan menjadikan Bagi kalian dari isteri-isteri kalian anak-anak dan cucu-cucu, serta memberikan kepada kalian rezki yang baik. Apakah dengan kebatilan mereka beriman dan dengan nikmat Allah mereka kufur?”[An-Nahl: 72].
Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam  bersabda:
“Dijadikan kecintaan bagiku dari dunia kalian: wanita dan wewangian dan dijadikan kesejukan pandangan mataku dafam shalat”.[ An-Nasa’i (7/61) dan Ahmad (3/128).]
Hadits ini dishahihkan oleh Al-lmam Ibnul Qayyim -rahimahullah-
Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam  juga bersabda:
“Nikahlah  kalian dengan wanita-wanita yang penyayang lagi  subur (banyak anaknya), sebab aku akan membanggakan jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain pada hari Kiamat”.[Dihasankan oleh Syaikh Al Albani -rahimahullah- dalam Adaab Az Zifaf hal 89 dan 132]
Beliau juga bersabda:
“Sesungguhinya dunia ini hanyalah perhiasan, dan tidak ada satupun dari perhiasan dunia ini yang lebih baik daripada wanita shalihah”.HR Muslim 1467 dan lainnya]
Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan dien-nya. Maka pilihlah  wanita yang  memiliki dien niscaya kamu akan beruntung [HR Bukhori 5090,  dan yang lainnya]
Ayat-ayat   dan   hadits-hadits   yang   telah   berlalu menunjukkan bahwa:
1. Diciptakannya seorang istri termasuk ayat Alloh Azza wa Jalla ang paling agung.
2. Sesungguhnya disyari’atkan nikah adalah untuk ketenangan, kecintaan dan kasih sayang serta busana, sebagaimana firman Allah
.”Mereka itu adalah pakaian bagi kalian, dan kalian-pun adalah pakaian bagi mereka.” [Al-Baqarah: 187}. Tidak akan mungkin mampu masing-masing dari mereka untuk merasa cukup dari yang lainnya dan tidak pula masing-masing bisa hidup tanpa yang lainnya. Sebab mereka telah diciptakan dalam
keadaan memiliki tabiat seperti itu. Ini merupakan ketentuan Alloh Azza wa Jalla yang berlaku di muka bumi-Nya.
3. Kenikmatan Allah  yang telah Allah berikan kepada anak keturunan bani Adam berupa anak laki-laki dan keturunan. Misalnya firman Allah H:
“Harta  dan  anak-anak adalah perhiasan  kehidupan dunia.” [Al-Kahfi: 46].
Dan firman Alloh Azza wa Jalla
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan keyada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak”. [Ali Imraan: 14].
4. Kedudukan Nubuwah yang begitu tinggi dan mulia tidaklah menghalangi untuk dijadikan pada diri Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam  kecintaan terhadap wanita. Sungguh beliau telah didahului menikah oleh saudara-saudara beliau dari kalangan para nabi.
5. Nabi memerintahkan untuk mencari wanita yang diketahui kesuburannya (banyak keturunan) dan memiliki kasih sayang sehingga seorang suami akan hidup bahagia disebabkan kebaikan akhlak si istri dan banyak anak-anaknya.
6. Bahwa pernikahan dan memperbanyak keturunan merupakan dua perkara yang dituntut agar tercapai keinginan Rasulullah  untuk berbangga dengan jumlah umatnya di hadapan umat-umat yang lain pada hari Kiamat.
7. Sudah sepantasnya bagi kita ketika memilih calon istri untuk memilih wanita yang memiliki dien lagi shalihah
8. Kepada para wali handaknya mencarikan pasangan bagi putri-putrinya laki-laki yang shalih, memiliki dien, budi pekerti dan akhlak yang luhur.
9. Sebagian ulama salaf mengatakan: “Barangsiapa yang menikahkan anak putrinya dengan laki-laki yang fajir (bejat) maka dia telah memutuskan hubungan kekeluargaan dengannya”.
10. Seorang laki-laki berkata (meminta pertimbangan) kepada AI-Hasan: “Putriku telah dipinang oleh beberapa orang laki-laki, kepada laki-laki yang mana aku harus menikahkannya?
Beliau menjawab: “Kepada laki-laki yang bertaqwa kepada Allah, apabila dia mencintainya, dia akan memuliakannya dan apabila dia membencinya maka dia tidak akan mendzaliminya”.
Inilah sebuah risalah yang ditujukan  untuk kedua mempelai, kepada setiap pemuda dan pemudi. Risalah  terkandung di dalamnya ayat-ayat Alloh Azza wa Jalla  dan hadits-hadits Nabawiyah yang shahihah serta hukum-hukum syariyyah pilihan  yang   sudah   selayaknya diketahui oleh setiap muslim dan muslimah, dari masalah-masalah pernikahan serta hukum-hukum syariyyah yang berkenaan .dengannya,  dalam  menjelaskan  pendapat yang rajih (kuat) ketika terjadi perbedaan pendapat di antara para ulama dengan menyertakan dalil-dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah Ash-Shahihah tanpa menyebutkan perdebatan   masalah   dan   perincian   kitab-kitab   fikih, dengan harapan tidak terlalu panjang lebar dan mudah dalam memahaminya.
Tujuan dari risalah ini adalah untuk memudahkan muraja’ah (menelaah) tentang fikih yang  berkaitan dengan pernikahan, dimana dengan pernikahan tersebut akan sernpurna bangunan sosial kemasyarakatan disamping juga pernikahan itu sendiri merupakan faktor penentu kebaikan dan kebobrokan suatu masyarakat.
Kemudian pada akhir risalah ini  ditambahkan pula  fatwa-fatwa khusus berkaitan dengan permasalahan laki-laki & perempuan, fatwa-fatwa pernikahan dan mu’asyarah (bergaul) dengan wanita (istri), oleh ulama-ulama yang mulia dari Saudi Arabia.

Sifat Sholat Nabi
Judul asli:
1. Shifat Sholat nabi: min AT takbiri Ila s Salami Ka-annaka taraka
Penulis: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani -rahimahullah-
2. Tsalatsu Rasail fi ash Sholat
Penulis: Syaikh Abdul Aziz bi Abdullah bin Baaz -rahimahullah-
3. Fatawa Muhimmah tata’ alaqu bi Ash Shalaah
Penulis: Syaikh ABdul Aziz bin Abdullah bin Baaz -rahimahullah-
Fisik: Buku ukuran sedang, Softcover.
Penerbit: Al Ghuroba
Harga: Rp 38.500,-

Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda,” Sesungguhnya hamba yang melakukan sholat yang diwajibkan padanya ada yang mendapatkan ganjaran pahala sepersepuluhnya, ada yang mendapatkan sepersembilannya, ada yang mendapatkan seperdelapannya, ada yang mendapatkan sepertujuhnya, ada yang mendapatkan seperenamnya, ada yang mendapatkan seperlimanya , ada yang mendapatkan seperempatnya, ada yang mendapatkan sepertiganya dan ada yang mendapatkan setengahnya.” [ HR Ibnul Mubarak, Abu Daud, An Nasai dengan sanad jayid, lihat Ash Shahihah : hadits no 761].
Banyak diantara musholin ( muslimin yang menegakkan sholat) yang tidak sempurna dalam emndapatkan pahala sholatnya, bahkan bisa jadi tidak mendapatkan apa-apa – naudzu billah min dzalik-
Jadi tidak semua sholat seorang muslim hingga ia meneladani sholat seperti sholat yang dicontohkan Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam . Sebagaimana sabda Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam ” Sholatlah kamu sebagaimana kalian melihat aku sholat” [HR Bukhari].
Telah banyak buku shifat sholat nabi edisi terjemahan yang beredar di masyarakat , namun buku ini memiliki kelebihan yakni merupakan gabunagn dari shifat sholat karya Syaikh Al Albani dan risalah sholat karya Syaikh Ibnu Baaz rahimakumulloh-, dengan cetakan lux.

Fathulbari Syarah Shahih Al Bukhari [jilid 3]
Judul asli: Fathulbari Syarah Shahih Al Bukhari
Penulis: Imam Ibnu Hajar Al Asqolani -rahimahulloh-
Fisik: buku ukuran sedang 17×24 hal, Hardcover
Penerbit: Pustaka Imam Syafii
Harga: Rp 110.000/jilid
Pemesanan: 0817250686

Kitab fathulbari Syarah Shahih Al Bukhari  telah mendapatkan sambutan paling positif dari semua kalangan umat Islam dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Lebih dari itu, mereka menyebutnya kitab yang paling shahih setelah al-Qur-anul Karim. Sebagai kitab yang diterima oleh semua kalangan, bahkan diunggulkan daripada kitab-kitab hadits lain, tentu syarahnya sangat diperlukan untuk dapat memahami makna-makna yang terkandung di dalamnya secara benar dan mendalam. Dan syarah terbaik kitab Shahiihul Bukhari ini menurut hemat kami, serta yang paling masyhur dan dijadikan rujukan oleh kaum Muslimin di seluruh dunia, adalah kitab Fathul Baari.
Tidak diragukan lagi bahwa kitab Shahiihul Bukhari merupakan kitab hadits paling otentik di muka bumi ini. Penulisnya, Imam al-Bukhari -rahimahulloh- , hanya mencantumkan hadits-hadits shahih di dalamnya dengan syarat-syarat periwayatan (transmisi) yang begitu ketat. Bahkan, untuk memantapkan pilihannya beliau tidak segan-segan untuk shalat Istikharah dua rakaat setiap akan mencantumkan haditsnya di kitabnya itu sebagai bukti keseriusan dan pertanggungjawaban beliau di hadapan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala . Maka sangatlah wajar apabila kitab ini dinobatkan sebagai kitab yang kandungannya paling otentik setelah kitab suci al-Quran. Dan, pantaslah kiranya setiap usaha untuk melemahkan kitab ini selalu terbantahkan.
Ribuan hadits terkandung di dalamnya. Beberapa di antaranya sangat sulit bagi orang awam untuk memahami maknanya, lebih-lebih menyelaminya. Padahal, dari awal sampai akhir, kitab ini menyuguhkan banyak sekali pelajaran dan faedah yang sangat berguna bagi kehidupan seorang Muslim dan umat manusia secara keseluruhan. Tidak hanya dalam masalah’aqidah dan ibadah, spektrumnya merambah juga ke masalah etika, sosial, politik, budaya, dan lain sebagainya.Tentunya dalam koridor Sunnah Nabawiyyah
Kitab ini menggabungkan dua karya monumental dalam bidang hadits, berupa matan dan syarahnya. Yang pertama adalah Shahiihul Bukhari, yaitu kitab induknya; dan yang kedua adalah syarahnya, yaitu Fat-hul Baari itu sendiri. Fat-hul Baari tcrgolong kitab paling paripurna dalam syarah hadits sehingga segala hal berkaitan dengan syarah hadits hampir semuanya didapatkan di sini. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika para ulama mengatakan: “Laahijrata ba’dalFathi,” yang maknanya: Tidak perlu hijrah (beralih ke kitab lain) selama ada Fathul Baari”. Para ulama setelahnya banyak mengutip perkataan Ibnu Hajar dalam penulisan kitab-kitab mereka dan menjadikannya sebagai rujukan ilmiah.
Kitab Fathul Baari ini mempertemukan dua ulama ulung di bidang hadits nabawi, dan keilmuan keduanya telah diakui oleh semua kalangan umat Islam. Yang pertama adalah Imam al-Bukhari, yang digelari dengan Amirul Mukminin dalam bidang hadits; dan yang kedua adalah Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani, yang digelari al-Hafizh. Gelar al-hafizh bagi seorang ahli hadits hanya disematkan kepada yang mampu menghafal 100.000 hadits, baik sanad maupun matannya. Gelar ini diberikan kepada Ibnu Hajar oleh gurunya, al-Hafizh al-‘Iraqi, seorang syaikh (ulama besar) yang ahli dalam bidang hadits.
Selain itu, Ibnu Hajar -rahimahulloh-  termasuk penulis produktif dan hasil-hasil karyanya pun banyak diminati dan dikagumi oleh kaum Muslimin di seluruh dunia. Di antara karya-karya besar beliau adalah Fathul Baari Syarh Shahiihil Bukhari, Buluughul Maraam min Adillatil Ahkaam, Tahdziibut Tahdziib, al-Ishaabah fii Tamyiizish Shahaabah, dan lain-lain.
Di samping itu, banyak ulama yang menyanjung kepakaran beliau. Al-Hafizh as-Sakhawi -rahimahulloh-  berkomentar: “Mengenai pujian ulama terhadap Ibnu Hajar, sudah tidak terhitung lagi banyaknya.” Al-‘Iraqi -rahimahulloh-  memberikan pujian: “Ibnu Hajar adalah seorang syaikh yang ‘alim
(berilmu luas), sempurna pemahamannya, berakhlak mulia, muhaddits (ahli hadits), banyak memberikan manfaat kepada umat, sosok yang agung, al-Hafizh, sangat bertakwa, dhabith (kuat hafalannya), tsiqah (dapat dijadikan hujjah), amanah (dapat dipercaya), mampu membedakan antara perawi-perawi yang tsiqah (tepercaya) dan yang dha’if, banyak menemui para ahli hadits, dan dapat menguasai banyak cabang ilmu dalam waktu yang relatif pendek.”
Kitab syarah atau penjelasan kitab Shahiihul Bukhari ini tergolong kitab syarah yang paling sempurna karena kemampuannya dalam menyajikan dan menerangkan banyak hal. Mulai dari pembahasan masalah yang ditinjau dari ilmu bahasa: definisi masing-masing istilah secara lughawi (etimologi) dan syar’i (terminologi), perbandingan redaksi riwayat-riwayat, penjelasan kaidah ushul fiqih, pengungkapan keterangan ilmu hadits: sanad dan matannya, hingga pelajaran penting dan hikmah hadits nabawi; serta, pembahasan hal-hal yang terkait lainnya. Oleh karena itulah, kitab Fathul Baari ini sering kali dijadikan sebagai bahan rujukan atau sumber referensi oleh para penulis Muslim, khususnya terkait dengan makna-makna hadits yang tertulis dalam kitab Shahiihul Bukhari. Tidak ada yang mampu menandingi kitab syarah ini. Memang, ada kitab syarah Shahiihul Bukhari lain, berjudul Umdatul Qaari’ yang ditulis oleh al-Badrul ‘Aini; setelah terbitnya kitab ini. Akan tetapi, ketenaran kitab syarah tersebut masih kalah jauh dibandingkan dengan kemasyhuran kitab Fathul Baari.
Inilah edisi terjemah kedalam bahasa Indonesia, yang insya Alloh diterbitkan seperti kitab aslinya, diterjemahkan apa adanya dan tanpa menghilangkan atau mengurangi sebagian teks Arabnya, baik pada sanad atau matan hadits serta syarahnya. Termasuk dalam hal ini penulisan nomor bab pada matan kitab Shahiihul Bukhari, yang sebagiannya dimunculkan oleh penulisnya dan sebagiannya tidak. ditampilkan terjemahan kitab Fathul Baari secara utuh serta lebih bermanfaat
Inilah terjemah dari Kitab Fathulbari, terjemah dari kitab asli cetakan Darussalam, Saudi yang telah ditahqiq oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baaz -rahimahulloh- dan  Pada terbitan buku terjemahan ini, dilengkapi dengan glosarium untuk memudahkan pembaca dalam memahami kata-kata asing yang bertebaran di sela-sela pembahasan bab-babnya. Kata-kata tersebut, baik berkaitan dengan istilah-istilah kebahasaan, yaitu nahwu dan sharaf; istilah-istilah sastra dalam ilmu balaghah, seperti ma’ani dan lasybib; maupun istilah-istilah lain yang berkaitan dengan hadits beserta musthalahnya dan fiqih beserta ushulnya, seperti, munqathi’, maushul, sanad, mansukh, nasikh, mafhum mukhalafah dan lain-lain. Jilid ke 3 ini membahas tentang fiqh wudhu.